Sabtu, 29 Desember 2012

Nyatakah Kamu Untuk Ku Miliki?

Jam menujukan waktu 00.00 tepat kali ini sama seperti malam biasanya, aku masih termenung menerawang seluruh rungan diotakku sampil menatap nalar, membayangkan semua hal yang ada, satu hal terbesit diotakku entah sampai kapan aku harus tetap menunggu satu hal yang belum pernah pasti untuk. masih termenung dengan pikiran yang sama, sekali lagi memutar kembali semua pikiran ku tentang itu, timbul pertanyaan yang mengiang ditelingaku "Nyatakah kamu untuk ku miliki?" sungguh memang sulit untuk dipikirkan jawabannya.

'Kau' iya sosok 'Kau' yang aku pikirkan sekarang, kenapa Tuhan ciptakan sayang untuk orang yang akuh sepertimu, kembali memutar pikiranku dengan sedikit rasa terpaksa aku berfikir kapan? kapan kamu dapat peka dengan semuanya, kamu yang begitu hebat menebak nebak prasaan orang, tapi tapi kenapa kamu tak pernah menebak prasaan ku, mungkin semua sudah terlihat oleh mu, dan berpura pura tidak tau, atau memang kau tak pernah sedikit pun melihatku disini?

Kau tau, aku yang sekarang ini berperan menjadi 'Aku' yang lain: bukan diriku yang biasanya, yang terus berjalan entah tau tujuan apa yang sedang aku telusuri, begitu buta untuk lewatin banyak simpangan yang ada, terus berbohong akan semua rasa yang kusimpan untukmu. Sakit memang iya sakit, benar benar, merasakan sakit, terus berbohong akan semua hal yang nyata, merubahnya menajadi terlihat sumua itu palsu.

Begini, semua terjadi tanpa ku minta kan? rasa itu muncul begitu saja, mungkin memang perkenalan kita yang lama tak menjamin rasa itu ada, hanyakan kenapa hanya aku yang merasakan semuanya sendiri, kenapa aku yang harus merasa sepihak? kapan kamu bisa belajar buat menebak nebak perasaan ku ini. Apa kini semua harus berbalik, apakan wanita yang akan memulai semuanya, tapi tidak aku takan akan bisa menjadi seorang yang tolol untuk memulai semuanya sendiri. 

Ini dunia bukan? nyata dan sepedih ini kah semua, aku tak ingin merasakannya, tapi ada satu hal yang terus mamaksa ku untuk merasakan semua ini, entah apa kan itu semua?  kesepihakan ini yang aku rasa. Sampai kapan kamu akan terus begini? acuh akan semua hal yang aku korbankan untuk mu, kapan kamu peka? mungkin tak akan, mungkin semua emang angan aku saja yang terus berharap kamu nyata buat aku miliki. Hahaha.. iya entah sampai kapan aku harus berperan menjadi orang lain dalam cerita ku ini, cerita yang aku buat sendiri, entah sampai kapan aku terus menghapus karater diriku didalamnya, dan terus menjadi karakter lain. 

'Aku' yang sedang berperan manjadi orang lain, suguh rasanya memang begini, sakit bukan main, memalsukan tawa sambil berjalan lewatin penat, hirup pikuk kota dengan dirimu yang berada dekat denganku tapi terasa begitu jauh. sangat disayangkan memang, aku dapat menyentuhmu, mendengarmu, berbicara bahkan memandangmu dari jarak yang tak jauh, dengan semua kepalsuanku. Tau kah kamu? rasa ini hampir meledak ledak untukmu, rasanya ingin aku teriak depan mukamu, "hey kamu iya kamu laki laki yang sekarang ada dekat ku, kapan kamu peka dengan rasa ini, rasa yang ada buat kamu, iya kalo aku sayang kamu!" oke, tapi engga aku bukan orang yang ego yang tinggi, begitu banyak orang yang lebih membutuhkan mu.

Ya mungkin semua hanya bisa jadi rasa sepihak ku, aku tau doa ku pasti akan di dengar-Nya, aku yakin Tuhan itu ada dengan semua keajaibannya dan segala rendananya, dengan semua keindahnya yang sangat Rahasia yang Ia ciptakan sebagai kejutan untukku, Mungkin sakit ini adalah salah satu kejutan-Nya untukku. Jika memang suatu sat nanti kau memang tak pernah diperuntukan untuk ku, aku tau Tuhan punya satu orang yang telah Ia siapkan sebagai kejutannya untukku kelak. Tak apa kali ini aku mejandi orang lain, selama aku bisa berdekatan denganmu, karna itu salah satu alasan ku untuk tetap biasa tersenyum.

Jumat, 28 Desember 2012

Seseorang..

Pernah ngerasa kagum sama seseorang? Pernah ngerasa jatuh cinta? Pernah ngerasa takut kehilangan? iya itu gue pernah rasain, bahkan sekarang saat gue ngetik semua tulisan ini gue rasain itu. Gue ngerasain kagum, suka, takut kehilangan seseorang. Seseorang yang mungkin salah satu bahagia gue, Seseorang yang mungkin juga penyebab gue bisa ketawa, bercanda, kesel, senang, bahkan cemburu. 

Seseorang yang biasa nemenin gue buat cerita, dia yang setia denger gue, sabar buat denger sedikit cerita yang entah ngebosanin buat dia, seseorang yang bisa jadi sahabat, teman, orang tua, kakak, bahkan juga musuh buat bercanda. Seseorang yang setia ada buat gue, waktu gue butuh dia, penyemangat gue waktu gue ngerasa sedikit letih. Dia bukan sosok yang sempurna, bukan sosok yang WAH, bukan juga sosok yang Hebat. Dia sederhana, tidak lebih, tidak kurang, tapi terlihat istimewa. 

Dia pernah bilang kalo dia itu Rambo, yang mau jagain gue, yang mau nemenin gue terus berlaga sok kuat, tapi yang gue tau dia ga sekuat katanya, ga sehebat keinginannya, dia sensitive, dan mungkin bisa dikata lemah. Sosok orang yang penyayang, ikhlas, penyabar, entah sampai kapan gue bisa kagum sama semua sifatnya.  

Entah kenapa kali ini gue sebut dia F lagi, tapi F kali ini bukan F yang biasanya gue ceritain, dia bukan orang yang munafik, dia contoh orang yang selalu ngutamain kejujurannya, gaperduli biar pun itu nyakitin atau engga buat dia yang terpenting itu jujur dulu. Dia bilang dia suka Frontal, dia lebih lega dengan frontal sama hal yang dia rasain gamau ngada ngada sama semua yang dia rasain. Bergaya simpel tapi kelihatan perfect, gasemua hal  sih yang bisa dia lakuin, tapi yang dia pikir selalu usaha buat ngujutin semua biar terlihat susah.

Kenal dia satu hal yang buat gue ngerasa gakesepian, ya biar pun sebelumnya emang gue gapernah kesepian,   banyak temen temen yang ada disekeliling gue, tapi setelah ada dia, dia juga nambah semuanya keliatan lebih lagi. Mungkin sebenarnya dia yang ngerasa kesepian, dia bukan sosok orang yang bisa terbuka sama orang, bukan sosok orang yang bisa berbagi sedihnya, dia sosok orang yang tertutup. Tapi sebenarnya dia dikelilingin orang banyak, dikelilingin banyak senyuman, tapi entah yah kenapa begitu. 

Dia seseorang yang bisa bikin orang gampang banget buat ketawa, tingkah konyol, gila, dan anehnya mungkin bisa jadi salah satu penyebab banyak orang yang ngebutuhin dia, tapi terlihat seakan akan dia figuran tambahan buat orang orang yang ngebutuhin dia waktu mereka butuh. Bodoh memang segininya gue ceritai tentang sosok seseorang, hampir bakan banyak sekali orang yang kenal dia lebih dulu dan lebih jauh, tapi entah kenapa yang gue lihat yah dia yg begitu. Dia seseorang yang sekarang ada buat gue, iya dia, mungkin ga banyak yang gue tau tentang dia, mungkin galebih banyak lagi hal yang gue ngerti tentang dia. yang gue tau dia iya seseorang yang pernah buat gue ngerasa kagum, senang, bahagia, suka, bahkan cemburu, iya itu dia..
 




Bisa Kamu Lihat Aku Dengan Jarak?

sebuah pertanyaan besar yang belum pernah aku tau jawabannya, pernah kamu tau jarak? pernah kamu pikir jarak itu apa? dan pernah kamu lihat jarak itu seperti apa?
mungkin memang tidak cuma aku yang bisa peka disni, peka dengan jarak. entah atau apa aku memang engga pernah ngerti gimana jalan pikiranmu, kamu yang tau  atau pura pura gatau tau apa emang kamu gatau dari jarak ini aku yang selalu ada buat kamu? aku yang selalu merhatiin kamu? aku yang selalu merasa gelisah memikirkanmu? 

mungkin buat kamu jarak hanya sebuah bentang yang bisa memisahkan orang yang satu dengan orang lainnya, tapi buat aku jarak itu berarti besar, karna dari jarak ini aku bisa diam diam menangkap senyum seseorang yang sangat dikagumi, bahkan jarak pun bisa membuat hati senang, meski pun lebih banyak sakitnya. tapi jujur jarak itu berarti banget, entah kenapa dengan adanya jarak aku bisa tertawa, tersipu dan bahagia, ya meski pun yang aku tau kamu tak pernah tau aku yang disini sangat mengagumimu.

bersembunyi melalui jarak ini ya itu lah aku, aku yang selalu bersembunyi seperti ini, tersipu malu saat aku melihat lirik mata mu yang menangkap basah memperhatikan ku yang sedang diam diam memperhatikan mu dari jarak ini. Entah sampain kapan harus bersama jarak, mungkin sampai Tuhan biarkan dia peka, tapi kapan waktu itu datang? entah lah.

Jarak sudah menjadi temanku sekarang, dimana aku dapat tertawa melihatmu bertingkah, tersipu melihat lirikan tajam matamu, berduka melihan mu dengan orang yang dapat menyentuhmu dari dekat. Tau kah? jarak yang mengajari ku untuk bersabar dengan semua rasa cemburu, dengan semua rasa gelisah, dengan semua bayang bayang yang bodoh tentang mu. Lalu bagai mana denganmu bisa kah kamu melihat ku dengan jarak ini?, dengan jarak yang cukup jauh? biasa kah kamu peka dan sadar sama semuanya. aku juga cukup letih untuk terus bersama jarak ini. menganggumi orang yang gapernah sedikit pun melihat aku ada untuk dia.

Sungguh bagaikan orang tolol, begitu banyak orang lain yang mampu memperhatikan ku tanpa jarak, tapi mengapa aku yang begitu polos yang selalu melihatmu dari jarak ini. Mungkin memang aku hanya bisa mengaggumi seseorang yang tabisa ku lihat dari dekat. tapi aku tau dengan ini semua aku bisa bahagia, dengan ini semua aku nyaman, walau pun sakit. Aku sadar Tuhan itu punya rencana lain untuk ku nanti..


Kita yang Berbeda

Denger film cinta tapi beda? gue tau itu film nyetuh gue banget, karna dalam hubungan gue kita emang beda, kita punya perbedaan keyakinan, perbedaan kepercayaan. banyak hal yang nentang itu, gue tau itu.
posisi itu ga gampang, tapi bukannya perbedaan itu indah, hanyakan kenapa begitu banyak orang yang jadikan itu sebuah selisih?  sebuah pertikaian yang buat semuanya menjadi masalah yang cukup rumit dan sulit. Iya gue cuma orang biasa yang belum cukup paham sama hal yang begitu, belum cukup mengerti karna emang gue bisa disebut orang baru, baru 15 tahun ada, tapi gue udah rasain itu, gue beda sama salah satu orang yang gue sayang. 

Konyol emang kita saling sayang tapi yah begitu besar yang ngehalangin, emang sih belum waktunya kita mikir tentang itu toh kita kan masih remaja, masih bisa netuin jalan yang lain, tapi sayangnya emang itu bener bener masalah buat orang yang ngerasain, gacukup buat saling ngehargain doang, banyak tentangan yang lain. Gue ga pernah ngerti agama ngajarin satu hal yang sama, tentang kebenaran tentang hari akhir, tentang surga, neraka, bahagia, duka, dosa, dan pahala, tentang larangan, tentangan, kejaiaban semuanya sama, tapi kenapa itu semuanya jadi masalah? kenapa itu semua jadi sebuah selisih? 

Mungkin mereka bisa saling ejek satu sama lain, mungkin mereka bisa saling membangga banggakan agamanya masing masing, tapi bagaimana dengan mereka yang bersatu melalui dua agama yang berbeda? semua itu sama Tuhan emang satu cuma yah cara kita menyembah dan mengimani nya yang berbeda. Gue ga paham sama semua ini, semua hal yang gue rasa sekarang, perbedaan gue sama dia, kita punya dua agama yang beda, tapi kita punya rasa yang satu, mungkin buat mereka yang belum pernah ngerasain posisi ini bakalan jadi tanda tanya "kalian kan beda?" lalu apa pokok masalahnya dari kata "BEDA" katanya beda itu indah? lalu apa lagi yang ditanyakan? bukannya beda itu warna? beda itu yang bikin variasi anatara kita ya kaya semboyan berbeda beda tapi tetap satu, tapi kenapa itu masih bisa dipermasalahkan?

Entah memang cambuk buat mereka yang menjalankan hubungan dengan perbedaan keyakinan, harus bagaimana nanti. sakit memang, kecewa, sedih, bingung, bimbang harus gimana, banyak pertanyaan diotak gue tentang masalah ini. Tapi emang manusia diciptakan buat berbeda gamukin satu. Pikiran gue ga akan pernah bisa gue jawab entah apa jawabannya, entah karna salib dan tasbih berbentuk beda? ya entah lah yah. 

Gue gatau gimana didepannya hubungan gue, yang jelas kita emang saling sayang, cuma yah  kita beda. mungkin buat kita berdua saling menghargai dan saling mengingatkan itu saja sudah cukup. tapi buat orang disekitar kita (keluarga) itu engga cukup. Yah.. gue percaya bahagia itu kita yang nentuin, gue juga percaya Tuhan pun gapernah mau liat makhluknya itu susah, sedih, terus, gue percaya Tuhan pasti kasih jalan buat kita berdua, tapi engga tau kenapa gue masih heran, masih bingung sama semua nya. Belum waktunya gue mikir jauh kaya gini, soalnya jalan gue masih jauh banget didepan, yaintinya gue cuma bisa berdoa aja, suatu saat nanti ada jalan yang baik buat gue dia, atau yang lain yang mungkin berbeda. Yang pasti setiap orang punya kebahagiaannya masing masing yang harus diwujutin. Semuanya bakalan indah nanti ada waktunya ko..