Jumat, 28 September 2012

TUMBLR!!















Yang Gue tau itu 'DIA' bukan GUE!

Gue gk pernah tau asal muasal gue bisa kenal sama lo, dan gue juga ga pernah tau kenapa dulu kita pernah deket. yang gue tau gue seneng bisa kenal lo dan gue benci harus kenal lo lebih jauh lagi. Gue bisa ngerasain saat saat dimana gue bisa ketawa bahagia lewatin hari hari yang bosan bareng sama lo.

gue bisa rasain semua hal yang lo lakuin demi gue bisa senyum, gue bisa liat cara lo buat gue bahagia itu indah banget, seakan akan gue dinomer 1 kan buat lo. lo bisa liat gimana senengnya gue, lo perlakuin seakan akan gue ini ratu, gimana bahagiannya gue kaya didunia ini buat lo cewe itu cuma satu. lo tau ga semua itu?

tapi yang gue tau sekarang, semua yang lo lakuin itu bulshit banget, gue cuma salah paham dan saking ke GR an nya, karna selalu dibuat fly sama lo, gue lupa banget buat masang spion di transportasi gue saking gue bersemangatnya buat terus jalanin semuanya bareng lo. 

Sekarang gue udah tau semuanya, semua yang lo lakuin itu semata mata karna gue temen dari cewe yang lo incer gue ngerti banget sekarang orang itu DIA bukan GUE! 
orang yang sering lo sebut pengisi hati lo, orang sering lo bilang my Love, itu bukan gue! itu DIA temen gue! bahkan temen deket gue!

kenapa gue serasa di PHP in selama ini sama lo, lo buat ini itu buat gue, lo kasih gue perhatian lebih bahkan lo yang bisa nyemangatin gue. Begonya gue bisa percaya sama semua hal yang lo lakuin buat gue.
kenapa semuanya sekarang berubah jadi benci, tapi gue sadar kalo gue pernah naro rasa sayang gue itu buat lo dan gue juga tau dulu gue pernah jatuh hati dengan lo dan walau akhirnya gue harus nerima kenyataan bahwa lo buat DIA buakan GUE! sekian~

Perahu Kertas - Maudy Ayunda


Perahu kertasku kan melaju membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit gila
tapi ini adanya

Perahu kertas mengingatkanku betapa ajaibnya hidup ini
Mencari-cari tambatan hati
kau sahabatku sendiri
Hidupkan lagi mimpi-mimpi (cinta-cinta) 
cita-cita (cinta-cinta)
Yang lama ku pendam sendiri
berdua ku bisa percaya

Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu

Tiada lagi yang mampu berdiri
Halangi rasaku, cintaku padamu

Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu

Oh bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu

Senin, 03 September 2012

Mama..

Mama..
Kaulah kelebutan disetiap sisi kehidupanku
Kaulah butiran butiran cahaya yang selalu ada mengelilingi hari hariku
Kaulah sebuah pohon yang rintang, yang selalu memberikan keteduhan

Mama..
Suara mu yang penuh kesabaran, tak pernah lupa untuk mengingatkanku
Sentuhan yang penuh dengan kasih sayang, yang tek penah bosan untuk membelaiku
Maaf aku lah bebanmu, mama

Mama..
Kelak aku akan menjadi dirimu
Kaulah cerminan hari tua ku
Kelak kehidupan ku akan menjadi seperti dirimu, namun..
Entah aku mampu manjadi seseorang yang penuh kesabaran, dan kekuatan seperti dirimu

Mama..
Sungguh aku tak pernah bermaksud membuatmu menangis
Dan sungguh aku tak pernah ingin melihatmu menangis
Setetes air mata pun tak pernah aku relakan untuk keluar dari sela sela mata mu yang tajam itu, tapi..
Air mata itu terjatuh karena diriku

Mama..
Aku tau kau tak akan selamanya ada untuk ku
Aku tau suara lebut itu kelak akan hilang dan tak terdengar lagi
Demikian dengan sentuhan hangatmu itu, suatu saat aku akan merasa kehilangan dirimu
Dimana aku harus menyaksikan badanmu tebaring kaku dihadapanku

Mama..
Tuhan menciptkanmu begitu amat sempuna
Dari semua kekuranganku, kau masih mampu melengkapi sedikit demi sedikit
Aku berdosa padamu, begitu banyak cacian yang aku berikan
Tapi apa balas mu, sebuah garis kecil dibibirmu menujukan sebuah senyuman kekecewaan

Maaf..
Maaf ma kalau selama ini hanya menjadi bebanmu, yang kau pikul begitu lama
Merepotkan dan menyusahkan hidupmu
Membuat banyak air mata terjatuh untukku, membuat luka dihatimu, dan semua kekecewaan.
Aku tak dapat berkutik sedit pun, kecuali melontarkan kata Maaf mama..

Sabtu, 01 September 2012

Mengais Masa Lalu - Dwitasarii


kamu selalu mengajariku mengais-ngais masa lalu
memaksaku untuk kembali menyentuh kenangan
terdampar dalam bayang-bayang yg kau gurat secara sengaja
seakan akan sosokmu nyata
menjelma menjadi pahlawan kesiangan yg merusak kebahagiaan
dalam kenangan kau seret aku perlahan
menuju masa yg harusnya aku lupakan

hingga aku kelelahan
hingga aku sadar
bahwa aku sedang dipermainkan

inikah caramu menyakitiku ?
inikah caramu mencabik cabik perasaanku ?
apa dengan melihat tangisku itu berarti bahagia buatmu ?
apa dengan menorehkan luka dihatiku berarti kemenangan bagimu ?
siapa aku dimatamu ?
hingga begitu sulit kau lepaskan aku dari jeratanmu

apakah boneka kecilmu ini dilarang untuk bahagia ?
apakah wayang yg selalu kau sering mainkan ini dilarang mencari kebebasan ?
mengapa kau selalu perlakukan aku seperti mainan ?
kapan kau ajari aku kebebasan ?

ajari aku caranya melupakan
meniadakan segala kecemasan
meniadakan segala kenangan

nyatanya derai air mataku hanya disebabkan olehmu

ajari aku caranya melupakan
sehingga aku lupa caranya menangis
sehingga aku lupa caranya meratap
karna aku selalu kenal air mata
aku hanya ingin tertawa
sehingga hati aku mati rasa akan luka

Jangan biarkan Kenangan itu Ada!!

Kamu..
 yang memaksa ku kenal dengan cinta, mengajari ku untuk mampu bercinta, menahanku untuk tetap menyayangi.
Kamu yang menjatuh kan ku kedalam jurang yang begitu indah, penuh dengan kelembutan, dan kasih.
membiarkan ku untuk tetap jatuh lebih dalam, terpelosok dalam sebuah cinta yang kau ciptakan.
Kamu yang memulai, memulai melukiskan sebuah warna yang terang dan berkilauan.

Namun..
begitu aku terus terjatuh pada jurang itu, sehelai kelembutan berubah menjadi sebuah duri yang begitu tajam dan menusuk.
aku tau aku terjatuh telalu dalam pada jurang mu, namun aku tak mampu untuk berhenti terjatuh.
Mengapa..
kau biarkan aku terus terjatuh, dan tak berniat untuk meraih ku lagi, begitu amat sakit duri itu terus menancap.
ribuan tetes air mata tak akan pernah menghilangkan duri yang begitu banyak tertancap.

Lihatlah..
begitu indah kau mulai segalanya,
bagai pelangi yang ada setelah hujan..
namun  mengapa sebelum sampainya pelangi itu ke ujung nya kau sudah kembali merubahnya menjadi sebuah badai.

Aku mohon..
jangan paksa aku untuk kembali mengingat semua keindahan itu
jangan biarkan aku kembali terjatuh, dan lelah untuk berdiri kembali
aku tak akan mampu untuk kembali mengulang hal yang sama, dan sakit yang sama, jangan paksa aku kembali.
biarkan aku bahagia dengan diriku sendiri, tanpa sebuah banyang mu yang menciptakan air mata ku
aku hanya ingin tersenyum dengan diriku yang baru tanpa sebuah kenangan yang menyakitkan.